Singaraja – Tim Pelaksana Swakelola dalam Pekerjaan Penyusunan Kajian Pemetaan Database Rawan Konflik Kabupaten Buleleng kembali mengadakan Focus Group Discussion (FGD) tingkat kecamatan. Untuk FGD yang diadakan Senin (22/5) Tim Pelaksana Swakelola menjajaki kecamatan Banjar dan kecamatan Seririt.
Ketua Tim Pelaksana Swakelola dalam Pekerjaan Penyusunan Kajian Pemetaan Database Rawan Konflik Kabupaten Buleleng, Prof. Dr. I Nengah Suastika, M.Pd. memimpin kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ini. Beliau memaparkan pedoman yang berkaitan dengan penyusunan kajian ini kepada peserta FGD. Adapun peserta FGD terdiri dari Camat, Komandan Rayon Militer, Kapolsek, Lurah, Perbekel, Bintara Pembina Desa, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat pada kecamatan Banjar dan kecamatan Seririt. Focus Group Discussion (FGD) ini diadakan bertujuan untuk menunjang proses pengambilan data dalam Penyusunan Kajian Pemetaan Database Rawan Konflik pada kabupaten Buleleng. Adapun kecamatan Banjar merupakan kecamatan pertama untuk hari Senin (22/5) yang dikunjungi Tim Pelaksana Swakelola ini. Setelah pemaparan pedoman oleh Ketua Tim usai, anggota Tim Pelaksana Swakelola membagikan kuesioner untuk diisi oleh peserta FGD. Anggota Pelaksana Swakelola dalam Pekerjaan Penyusunan Kajian Pemetaan Database Rawan Konflik Kabupaten Buleleng beranggotakan dari dosen FHIS Universitas Pendidikan Ganesha.
Kemudian FGD dilanjutkan pada kecamatan Seririt. Sama halnya dengan kecamatan Banjar, tahapan FGD diisi dengan pemaparan materi oleh Ketua Tim, sesi diskusi bersama peserta FGD dan pengisian kuesioner. Selain Tim Pelaksana Swakelola, hadir pula oleh staf dari Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng untuk mendampingi kegiatan FGD tersebut.
3 Oktober 2024