Tim PKM-RSH, Green Mangu Undiksha melakukan observasi mengenai Pergeseran Makna Tradisi Perang Tipat Bantal di Era Abad 21 dari Perspektif Generasi Muda dengan Dosen Pendamping: Dr. Putu Aditya Antara, S.Pd., M.Pd
Dan anggota tim Tim:
1. Made Shania Satya Pradnyani (Ketua Tim)
2. I Gede Wahyu Sukadana (Anggota Tim)
3. Luh Rina Wijayanti (Anggota Tim)
4. Ni Komang Ari Rahayu (Anggota Tim)
5. Putu Intan Rossyta Maharani (Anggota Tim)
Dengan observasi tersebut mendapat data yakni : Tradisi Perang Tipat Bantal yang merupakan salah satu tradisi di Desa Adat Kapal. Tradisi ini dilakukan pada Sasih Kapat pada penanggalan kalender Bali atau di bulan September hingga Oktober. Tradisi ini idealnya dilakukan di dalam Pura Desa Adat Kapal, namun dikarenakan beberapa hal tradisi ini dikembangkan dan dilakukan di Jalan Raya desa Adat Kapal. Namun, pada saat ini terdapat pergeseran yang dapat dilihat dari berbagai aspek, khususnya dalam aspek makna. Tradisi ini memiliki makna wujud rasa syukur atas hasil panen yang berlimpah dikarenakan di jaman dulu banyaknya warga Desa Adat Kapal berprofesi sebagai petani, namun untuk sekarang tradisi ini disalah artikan oleh generasi muda.Banyaknya generasi muda yang datang untuk mengikuti prosesi tradisi Perang Tipat Bantal datang hanya untuk memenuhi kebutuhan instastory sosial media mereka saja (Unsur Narsistik). Maka dari itu kami tim PKM-RSH Undiksha mempersembahkan Riset dengan judul Pergeseran Makna Tradisi Perang Tipat Bantal di Era Abad 21 dari Perspektif Generasi Muda. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei hingga bulan Agustus 2024. Riset ini dilakukan dengan memilih metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi yang memuat proses pemerolehan datan dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumen.