Singaraja – Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Undiksha menyelenggarakan International Conference on Law, Social Sciences and Education (ICLSSE) secara hybrid pada hari Kamis (17/10). Seminar internasional edisi ke-6 yang diselenggarakan di The Grand Villandra Resort merupakan seminar yang rutin diadakan tiap tahunnya oleh FHIS Undiksha. ICLSSE 2024 dibuka oleh laporan Ketua Panitia, I Putu Hendra Mas Martayana, S.Pd., M.A. dilanjutkan dengan sambutan sekaligus membuka acara oleh Dekan FHIS Undiksha, Prof. Dr. I Nengah Suastika, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya tersebut, Prof. I Nengah Suastika menyampaikan urgensi penguatan keterampilan penggunaan teknologi AI bagi dosen dan mahasiswa dalam mengadapi tantangan global, penguatan karakter dan nilai nasionalisme pada dunia tanpa batas serta pentingnya pembahasan tantangan dan peluang komunitas dalam membangun peradaban dunia melalui ICLSSE ini. ICLSSE 2024 ini dihadiri pula oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd. yang menyoroti tentang kebertahanan wilayahnya dalam merespon dinamika global, khususnya pada konteks Covid19 beberapa tahun lalu. Keberhasilan itu tentu saja diakibatkan oleh kemampuan pengambilan keputusan tepat sehingga kekhawatiran collaps ekonomi tidak terjadi.
6th ICLSSE 2024 ini mengambil tema, “Challenges and Opportunities to Local Communities Resilience in Global Change” dengan dihadiri oleh Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd. selaku Keynote Speaker. Prof. I Wayan Lasmawan menyampaikan materi berkaitan tentang Pendidikan Kewarganegaraan Global dengan tagline yang diusung adalah “think globally, act locally, and respect to the nationallism”. Kondisi Indonesia dalam pusaran global memaksa warga negaranya menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa, ber-kepribadian mandiri, cerdas dan rasional, kooperatif-kolaboratif, bertanggung jawab, partisipatif, memiliki kemampuan literasi digital dan komunikatif. Selain itu, ICLSSE ini dihadiri pula oleh narasumber yang berasal dari berbagai universitas luar negeri, diantaranya : Pertama, Prof. Dr. Franck Lavigne (University Sorbone Prancis) dengan materi tentang kebertahanan dan dinamika fisik masyarakat Aceh pasca tsunami 2004. Kedua, Prof. Michael G. Vann, Ph.D. (Sacramento University, United State of America) yang membahas tentang nilai-nilai esoterik beberapa film. Ketiga, Dr. Des. Jan Markus Vomel (University of Freiburg, Germany) yang membahas tentang hubungan-hubungan problematik antara nasionalisme dengan revivalisme agama. Keempat, Prof. dr. W.J. Ward Berenschot (University of Amsterdam, Netherland), ahli atropologi politik komparatif dari Universitas Amsterdam membawakan tentang dinamika konflik tanah di Indonesia telah memicu ketegangan-ketegangan yang membatin.
Seminar Internasional ini terdiri dari 2 bagian, Panel Session dan Parallel Session. Panel Session diisi dengan pembukaan dan presentasi materi dari 7 orang pembicara di atas. Sedangkan Parallel Session diisi oleh presentasi dari pemakalah via daring. Hasil dari 6th ICLSSE 2024 ini direncanakan untuk dipublikasikan di EAI publisher.