Generasi Muda di Tengah Kemerdekaan, Akademisi Undiksha; Tumbuhkan Keterampilan Berpikir

  Publish 9 Agustus 2019        

Singaraja- Hari kemerdekaan Republik Indonesia sudah menginjak ke-74 tahun. Momentum tersebut diwarnai berbagai kegiatan di masyarakat. Lomba gerak jalan salah satunya. Dibalik bertambahnya usia republik ini, berbagai tantangan belum dapat dilepaskan. Bahkan kedepan berpeluang semakin kompleks. Hal tersebut tentunya tidak bisa disepelekan. Akademisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., menilai masyarakat, khususnya generasi muda harus mampu menterjemahkan berbagai tantangan itu, termasuk peluang-peluang yang telah tertuang dan terpampang depan mata. Langkah yang dapat diambil dapat melalui berkarya dan meningkatkan keterampilan berpikir. “Keterampilan berpikir itu, baik dalam memahami peluang di era global maupun pengelolaan tantangan yang ada,” tegasnya, Jumat (9/8/2019).

Dunia kedepan penuh dengan ketidakpastian. Di tengah kondisi itu, keterampilan dan kreativitas menjadi taruhan. Atas hal itu, generasi muda harus betul-betul mengisi diri dengan belajar dan berkarya untuk kepentingan masyarakat dan bangsa. Ini pun harus mendapat dukungan dari faktor eksternal. Mulai dari kualitas pendidikan yang baik, termasuk tenaga pendidik di dalamnya maupun dukungan dari masyarakat. “Perlu ada gerakan dan komitmen yang sama,” ucapnya.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Memiliki geografis yang luas dan Sumber Daya Manusia yang besar pula. Jika hal itu mampu terkelola dengan baik, menurut akademisi asal Desa Bonyoh, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini akan menjadi kekuatan baru di dunia. Hanya saja kini masih ada problem yang harus ditangani bersama, salah satunya dalam bidang pendidikan. Menjelang golden era tahun 2045, generasi muda harus semakin banyak yang menorehkan prestasi, baik pada diri, pada masyarakat dan bangsa. “Perlu ada pembenahan diri, tidak luruh pada problema di masyarakat adalah kuncinya. Keajegan dalam berpikir, pemahaman terhadap nilai budaya serta wawasan terhadap bagaimana masa depan itu dirancang, menjadi tiga faktor yang harus dipahami generasi muda,” imbuhnya. (hms)

Kategori: 

Kata Kunci: 

    Publikasi Terkait: