Workshop Pembahasan Proposal Usulan Prodi S1 Pendidikan IPS Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha

  Publish 4 November 2021        

Singaraja, bertempat di Ruang Seminar Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha, hari Kamis, tertanggal 04 November 2021 kembali diselenggarakan Workshop yang bertema “Pembahasan Proposal Usulan Prodi S1 Pendidikan IPS Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha”. Tujuan dilaksanakannnya workshop ini untuk menyempurnakan Proposal Usulan S1 Pendidikan IPS Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha. Adapun kegiatan ini dibuka oleh Wakil Dekan III Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial yaitu I Putu Ananda Citra, S.Pd., M.Sc. dan dipandu oleh bapak I Wayan Pardi, S.Pd, M.Pd. yang merupakan dosen Jurusan Sejarah, Sosiologi, dan Perpustakaan, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha. Workshop ini juga mendatangkan dua narasumber yaitu Dr. I Nengah Suastika, M.Pd. yang merupakan Wakil Dekan I Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha dan Drs. Gede Suyasa, M.Pd selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Guru SMP se-Kota Singaraja yang jumlahnya sudah sesuai dengan prokes. I Nengah Suastika dalam workshop memaparkan diusulkannya program studi pendidikan IPS karena melihat belum adanya Program Studi S1 Pendidikan IPS di perguruan tinggi Provinsi Bali, NTB, dan NTT. Sedangkan Pendidikan IPS ini merupakan salah satu prodi yang dibutuhkan untuk menjadi Calon Guru yang mengajar IPS di SMP. TIM Pengusul Prodi S1 Pendidikan IPS telah menyusun proposal yang terdapatnya syarat untuk pengusulan seperti Kurikulum yang bernuansa Budaya Bali dan Filsafat Tri Hita Karana. Menyiapakan SDM yang sudah memenuhi syarat, berkualifikasi untuk bidang IPS. Sehingga dengan adanya Prodi Pendidikan IPS diharpkan mampu memenuhi kebutuhan guru IPS di SMP.Gede Suyasa dalam workshop ini memaparkan kebijakan dan kebutuhan guru IPS. Peluang Guru S1 Pendidikan IPS di sekolah terutamanya di SMP dilihat dari data di Buleleng guru-guru yang mengajar IPS di SMP tidak berkualifikasi IPS, tetapi dari jurusan PPKn, Ekonomi, Sejarah, Sosiologi sehingga menjadi peluang dibentuknya Prodi Pendidikan IPS agar terbentuknya guru yang linier dengan pembelajaran IPS. Dalam workshop Gede Suyasa juga meberikan saran agar kurikulum harus adapti terhadap perubahan, jika para guru menggunakan kurikulum lama, guru akan ketinggalan zaman diakarenakan siswa lebih cepat belajar dari media sosial, apalagi di masa pandemi seperti ini, guru harus pintar-pintar menjadikan teknologi sebagai media pembelajaran. Dalam kesempatan ini pula dilaksanakannnya sesi diskusi atara guru dengan narasumber, dalam diskusi Sekda Kabupate Buleleng juga menekankan bahwa di era Pandemi Covid-19 peran guru dalam pendidikan, utamanya guru pendidikan IPS sangatlah penting. Guru tidak hanya bertugas untuk mentrasfer pengetahuan, tetapi juga bertugas untuk mentransfer moral/karakter kepada siswa. Drs. Gede Suyasa, M.Pd., yang juga pernah menjabat sebagai Kadis Pendidikan Kab. Buleleng juga menyarankan agar guru IPS dan Kurikulum IPS nantinya disusun harus adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, mampu membekali mahasiswa dengan teknologi, sehingga lulusan yang nanti dihasilkan mampu menjadi guru yang kreatif dan inovatif dalam mengemas pembelajaran IPS di SMP. Diakhir kegiatan workshop ini ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial kepada dua narasumber yang meberikan materinya serta foto bersama.

Kategori: 

Kata Kunci: 

    Publikasi Terkait: